Photo By Sang Hoon Kish Kimwww.kishkim.com
Ini bukan foto-foto baru, sekitar bulan September 2010. Buat yang ingin tahu kehidupan militer Kim Nam Gil.
Kayanya selalu paling telat ya buka sepatunya hehe ..., so far sepertinya KNG cukup bisa beradaptasi dalam kemiliteran.
Sekedar informasi mengenai pengalaman kehidupan militer di Korea Selatan.
Aku dapat dari blog-nya Eva (Canadian), native speaker yang mengajar bhs Inggris di Korea.
Eva dapat e-mail, tentang Korean yang selalu dihantui mimpi tentang militer hehehe...
Sepertinya bagi pria Korea, Wajib Militer adalah sesuatu yang cukup berat, karena tidak semua pria punya bakat kemiliteran. (Untung Indonesia tidak ada Wamil)
Ini, beberapa contoh e-mail mereka :
Hi eva. today i had weird dream. i had to join the army again even i finished already. i said to a private first class soldier, "hey man, i finished mine already. i think there must be something wrong with military system. he said, "i don't care whether you finished your obligation or not. i just follow HQ's order." i had to join the army again! and you see me off to the main gate of boot camp. it was really weird.
(Orang ini mimpi harus join militer lagi padahal ia sudah selesai. Sampai segitunya ya..)
Bahkan Kevin, seorang blogger juga, berkata biasanya setelah selesai Basic training, kau pergi ke brothel (sejenis red district, sorry ...) untuk merayakan-nya. Semoga KNG tidak terpengaruh yang seperti ini, sigh...
Kata Kevin lagi, kalau kau bicara dengan Kapten/atasanmu, harus dengan bahasa yang paling sopan, karena jika tidak, kau akan dipukuli.
Ada lagi yang dijadikan human-remote control katanya. Jadi kau berdiri berjam-jam di kantor Kaptenmu dan siap mengganti channel TV-nya.
Kalau yang bukan perokok pasti disuruh mengisi ransum semua orang, sedangkan yang perokok diijinkan istirahat. Jadi kebanyakan jadi perokok.
Dan menurut Eva, (menjadi) disukai di militer itu penting karena jika tidak, kau harus hati-hati karena pasti sering kena pukul.
Dan ini dari Goku :
Goku said...
When my younger brother was doing his mandatory stint in the military he would often call us crying, wanting to come home. Since he's the baby of the family we all knew he was going to have a hard time.
Since there was nothing we could do for him we just basically told him to, "shut up and take it like a man!".
Yah, itu hanya sekilas info saja.
KNG-military 2
